Masuknya pekabaran injil di tanah Minahasa dilakukan oleh para
misionaris dari serikat pekabar injil dari Belanda yang dikenal dengan nama Nederlandsch
Zendeling Genootschap (NZG). Misi pekabaran injil dari NZG juga dilakukan oleh
Riedel dan Schwarz yang menginjakkan kaki di tanah Minahasa pada tanggal 12
Juni 1831 dan merekalah yang meletakkan dasar agama Kristen di Tanah Minahasa.
Pada tahun 1850 didirikanlah sebuah tempat peribadatan (Gereja) yang
berlokasi di Desa Telap bagian Amian, tepatnya dihalaman (kintal) Keluarga
Sumual-Gerungan, dimana bangunan tempat ibadah tersebut masih sangat sederhana
yang dibuat dari bahan bangunan kayu bambu dan beratapkan rumbia.
Gedung Gereja tersebut diberi nama Gereja BAITHEL. Lokasi Gereja ini
terletak di tempat yang bernama SALOSOT karena sesuai dengan nama tempat mata
airnya yang disebut demikian. SALOSOT ini sangat ramai dikunjungi oleh para muda
mudi pada waktu itu karena selain mempunyai mata air, terdapat juga berbagai jenis buah-buahan, antara lain mangga, langsat, durian, jeruk dan sebagainya.
Berhubung dengan makin banyaknya pengunjung di desa Telap bagian Amian,
maka sebagian penduduk berpindah ke pemukiman di bagian Timu.
Pendeta yang diketahui pertama menginjakkan kaki di Desa Telap adalah
Pendeta bernama Roker dimana Guru Jemaat pada waktu itu adalah Bapak Jacob Tinangon
(Opa dari Bapak Max Tinangon). Pendeta Roker bila datang di Jemaat Telap akan menggunakan
jalur peraian menyeberangi Danau Tondano dengan perahu yang di antar oleh
orang-orang dari Tondano. Pendeta Roker saat tiba di Telap di jemput oleh Guru
Jemaat Jacob Tinangon ke Gereja di SALOSOT untuk memimpin ibadah dan selesai
ibadah Pendeta Roker pulang lagi ke Tondano dengan perahu menyeberangi Danau Tondano.
Diketahui pelaksanaan ibadah pada waktu itu ibadah masih mempergunakan bahasa
daerah yaitu Bahasa Toudano (Bahasa Tolour atau Bahasa Tondano).
Pada tahun 1900 saat masa pemerintahan Hukum Tua Desa Telap Bapak Wellem
Gerungan (1880-1907) dan Ketua Jemaat Jacob Tinangon, Gedung Gereja di
pindahkan ke Desa Telap bagian Timu di lokasi yang Gedung Gereja yang sekarang.
Berdasarkan data yang ada, sebagaimana yang tercantum pada Prasasti di
mimbar Gereja bahwa pekerjaan bangunan Gereja dimulai pada Tahun 1900 dan
selesai pada tahun 1910. Artinya, pembangunan Gereja pada waktu itu dikerjakan
selama 10 (sepuluh) tahun.
Gedung Gereja tersebut dilengkapi dengan seperangkat peralatan
perjamuan, kursi, tempat lampu dan lain-lain yang dikirim langsung dari tanah
Belanda dan masih ada sampai sekarang sebagai bagian dari bukti sejarah. Gedung gereja yang
dibangun pada waktu itu diberi nama IMANUEL.
Pekabaran Injil di Telap secara lengkap dimulai sekitar tahun 1900-1910
oleh Guru Jemaat J. Mailangkay. Hal ini dilihat dari bukti sejarah yang ada di
tugu untuk naik tangga ke Gedung Gereja yang tertulis “Guru Jemaat J. M.” (J. Mailangkay).
Alasan disebut sebagai pekabaran injil secara lengkap karena selain
mengajarkan agama Kristen, Ketua Jemaat J. Mailangkay juga mendidik anak-anak
sekolah dan Gedung Gereja pada waktu itu dijadikan juga sebagai fasilitas
pendidikan (Sekolah Rakyat).
Sebelum ketua Jemaat J. Mailangkay, sudah ada Guru Jemaat terdahulu
antara lain: Guru Jemaat A. Tengker dan J. Tinangon. Selain itu terdapat juga
Penginjil yang datang dari Tondano, yaitu Guru Tumbelaka sampai dengan tahun
1893.
Seiring dengan derap langkah pembangunan di segala bidang dan didorong
oleh adanya peristiwa bencana alam berupa tanah longsor yang menimpah gedung
Gereja, bangunan Gereja tersebut sudah beberapa kali mengalami renovasi.
Perbaikan-perbaikan bangunan Gedung Gereja yang dilakukan salah satunya perbaikan
dinding dimana sebagian diperbaiki menjadi dinding permanen (beton) serta
perbaikan lainnya yang dilakukan pada masa pelayanan A. Tambariki sebagai Ketua Jemaat pada
Periode Pelayanan 1971-1981.
Pada tahun 1982 dalam rapat Majelis Jemaat yang dipimpin oleh Ketua
Jemaat Pnt. Remby Tengker, disepakati dan diputuskan untuk memperluas bangunan
gedung gereja dengan membangun gedung gereja yang baru.
Dalam rapat tersebut dibentuk juga panitia pembangunan gedung gereja
baru dengan susunan sebagai berikut :
Penasehat :
J. B. Mowilos
Rulan Wensen
Alexander Charlis Tinangon
Ketua : Bernard Johan Tengker
Sekretaris : Frits H. Tengker
Wakil Sekretaris : Wenny A. Tambariki
Bendahara : Ny. Catotje L. Gerungan
Anggota :
Tommy J. W. Mowilos
Wenny Samboh
Pada waktu itu susunan Badan Pekerja Jemaat Imanuel Telap terdiri dari :
Ketua : Pnt. Remby Tengker
Sekretaris : Pnt. Apolos Hamber
Bendahara : Pnt. Catotje L. Gerungan
Setelah dilantik Panitia Pembangunan Gedung Gereja Baru melaksanakan
rapat penyusunan anggaran dan menetapkan anggaran pembangunan gedung gereja
yang baru berjumlah Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). Pelaksanaan
pekerjaan pembangunan gedung gereja baru kurang lebih memakan waktu sekitar 10
Tahun (1982-1992).
Pada tanggal 31 Mei 1992 Menteri
Koordinator Ekonomi dan Keuangan (Menko Ekuin) Republik Indonesia Bapak Drs. Radius
Prawiro didampingi oleh Bapak Benny Tengker dan disaksikan oleh Gubernur
Sulawesi Utara Bapa. C. J. Rantung dan Bupati Kabupaten Dati II Minahasa
meresmikan Gedung Gereja Baru. Sejak saat itu Gereja GMIM Telap bernama
NAFIRI yang disesuaikan dengan Relif pada dinding bagian depan gedung gereja.
Tanggal 31 Mei sebagai saat pentahbisan dan pengesahan Gedung Gereja
baru tersebut disepakati bersama dan ditetapkan sebagai tanggal Hari Ulang Tahun
Jemaat GMIM Nafiri Telap. Saat itu Bapak Radius Prawiro beserta rombongan berkenan
menyumbang bagi Jemaat Nafiri Telap berupa: Uang tunai sebesar Rp.10.000.000,00
(Sepuluh juta rupiah), Seperangkat Komputer, Lonceng Gereja dan Orgen. Uang
tunai tersebut oleh Panitia Pembangunan Gedung Gereja Baru dimanfaatkan untuk
membeli Rumah dan tanah untuk dijadikan Pastori atau tempat tinggal Pendeta.
Guru Jemaat, Pendeta Jemaat dan Ketua Jemaat yang diketahui pernah melayani Jemaat GMIM Nafiri Telap, antara lain :
No |
Tahun Pelayanan |
Nama |
Jabatan |
1 |
1850-1890 |
Jacob Tinangon |
Guru Jemaat |
2 |
- |
Tumbelaka |
Guru Jemaat |
3 |
- |
W. Tinangon |
Guru Jemaat |
4 |
- |
A. Tengker |
Guru Jemaat |
5 |
- |
A. Gerungan |
Guru Jemaat |
6 |
- |
A. Gerungan |
Guru Jemaat |
7 |
- |
E. Legoh |
Guru Jemaat |
8 |
- |
J. J. Tampi |
Guru Jemaat |
9 |
1960-1966 |
Pnt. Alexander Tinangon |
Guru Jemaat |
10 |
1966-1967 |
Pnt. Rulan Wensen |
Guru Jemaat |
11 |
1967-1968 |
Pnt. D. Korua |
Guru Jemaat |
12 |
1968-1972 |
Pnt. Anton K. Tengker |
Guru Jemaat |
13 |
1972-1977 |
Pnt. A. Tambariki |
Guru Jemaat |
14 |
1977-1981 |
Pnt. A. Tambariki |
Guru Jemaat |
15 |
1982-1986 |
Pnt. Rembi Tengker |
Guru Jemaat |
16 |
1986-1987 |
Pnt. Rembi Tengker |
Guru Jemaat |
17 |
1987-1988 |
Pdt. Arnold Umboh, S.Th. |
Pendeta Jemaat |
18 |
1987-1994 |
Pdt. Telly Sondakh, S.Th |
Pendeta Jemaat |
19 |
1994-1996 |
Pdt. Julien Sagai-Karwur, S.Th. |
Ketua Jemaat |
20 |
1996-2002 |
Pdt. Rully Saraun, S.Th. |
Ketua Jemaat |
21 |
2002-2007 |
Pdt. Djeiny
Sahalessy-Londah, S.Th. |
Ketua Jemaat |
22 |
2007-2011 |
Pdt. Jeane Liki
Tualangi-Pondaag, S.Th. |
Ketua Jemaat |
23 |
2011-2019 |
Pdt. Djemie Rompis, S.Th. |
Ketua Jemaat |
24 |
2019-2023 |
Pdt. Annitha Kondoj-Tawas, S.Th. |
Ketua Jemaat |
25 |
2023-Sekarang |
Pdt. Olvie Paseki-Rewah, M.Th. |
Ketua Jemaat |
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan jumlah anggota jemaat, maka persekutuan jemaat GMIM Nafiri Telap telah beberapa kali melaksanakan pemetaan dari yang awalnya berjumlah 3 kolom hingga kini menjadi 11 kolom. Pemetaan jumlah kolom di Jemaat GMIM Nafiri Telap dilakukan pada :
Tahun 1971 |
Masih
Berjumlah 3 Kolom |
Tahun 1972 -
1981 |
4 Kolom |
Tahun 1982 -
1999 |
6 Kolom |
Tahun 2000 -
2008 |
8 Kolom |
Tahun 2009 -
2021 |
10 Kolom |
Tahun 2022 -
Sekarang |
11 Kolom |
Melihat perkembangan dan kebutuhan pelayanan yang ada, maka dalam beberapa tahun terakhir Jemaat GMIM Nafiri Telap juga tidak hanya dilayani oleh seorang Pendeta dalam kapasitasnya juga sebagai Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat, melainkan juga dilayani oleh beberapa Pendeta Pelayanan. Para hamba Tuhan yag diketahui pernah menjadi pendeta pelayanan di jemaat Nafiri Telap antara lain :
- Pdt. Etmi Tinangon-Maindoka, S.Th.
- Pdt. Richard Sahalessy, S.H., M.Teol.
- Pdt. Lora Sigarlaki-Sakul, M.Th.
- Pdt. Leady Tajudin-Tuejeh, M.Teol.
- Pdt. Priskila Kapero-Kawet, S.Th.
- Pdt. Oriane Tulandi-Owu, S.Th.
Untuk itu, guna menunjang pelayanan dari para hamba Tuhan
yang melayani di Jemaat GMIM Nafiri Telap, pada periode pelayanan 2018-2021 diputuskan
dan ditetapkan untuk dilaksanakan pengadaan lahan untuk pembangunan Pastori 2.
Lahan untuk bangunan Pastori 2 terletak di desa Telap bagian Amian yang mulai
dikerjakan sejak peletakkan batu pertama pada Januari 2020 dan selesai dibangun
serta diresmikan pada tanggal 31 Mei 2022 bertepatan dengan perayaan hari ulang
tahun ke – 172 Jemaat GMIM Nafiri Telap.
Hingga kini Jemaat GMIM Nafiri Telap terus bertumbuh
dan berkembang. Berdasarkan data statistik pelayanan Jemaat GMIM Nafiri Telap
per Mei 2024 yang tertera pada Sistem Informasi Terpadu (SIT) GMIM diketahui bahwa :
Kolom |
Keluarga |
Anggota |
L |
P |
1 |
24 |
90 |
49 |
41 |
2 |
27 |
96 |
49 |
47 |
3 |
23 |
84 |
36 |
48 |
4 |
20 |
88 |
44 |
44 |
5 |
25 |
102 |
59 |
43 |
6 |
20 |
76 |
35 |
41 |
7 |
26 |
89 |
40 |
49 |
8 |
18 |
63 |
36 |
27 |
9 |
21 |
72 |
41 |
31 |
10 |
19 |
73 |
37 |
36 |
11 |
25 |
95 |
51 |
44 |
Jumlah |
248 |
928 |
477 |
451 |
Jemaat GMIM Nafiri Telap saat ini siap melangkah di
usia yang baru 174 Tahun. Dengan dasar iman dan dalam satu pengharapan kepada
dia Sang Kepala Gereja, Jemaat ini siap memenangkan lebih banyak jiwa kepada
Kristus untuk kemuliaan nama Tuhan.
Kudus, Am dan Rasuli.
Sejarah ini ditulis dan dikutip melalui tokoh-tokoh agama yang ada di
desa Telap pada saat merayakan Yubellium (50 Tahun) GMIM Bersinode dan telah disepakati
melalui Rapat Badan Pekerja Jemaat GMIM “Nafiri” Telap bersama dengan penyusun
sejarah Jemaat:
- Bpk. B. J. Tengker (Ketua)
- Bpk. W. A. Tambariki (Anggota)
- Bpk. T. J. W. Mowilos (Anggota)
- Ibu. N. Tengker-Tinangon (Anggota)
- Bpk. R. A. Sarapung (Anggota)
Catatan :
- Sejarah Jemaat ini dikutip dari Catatan Sejarah Jemaat GMIM Nafiri Telap dan telah disunting untuk dipublikasikan oleh Tim Multimedia GMIM Nafiri Telap pada 30 Mei 2024.
- Sejarah Jemaat ini mungkin masih kurang tepat atau belum lengkap, untuk itu diperlukan koreksi dan perbaikan agar penyusunan sejarah jemaat bisa lebih valid lagi.
Komentar
Posting Komentar